Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2015

Gelar Akademik Teologi dan Keabsahan Berbicara Tentang Tuhan. Fenomena dalam Pendidikan Teologi

Academic Degree of Theology and Talking Validity About God  Jika saya melihat ini dalam konteks agama, khususnya dalam praktik pendidikan agama Kristen, maka dalam konteks PL, nabi memperoleh dan mendasarkan legalitas bicaranya pada pesan Tuhan atau keabsahan bicara nabi dalam tradisi kenabian didasarkan, "Tuhan berfirman". Maka semua yg mendengar menerimanya dan melakukannya. Jaminan keabsahan pesan ternyata tidak hanya semata-mata pada isi pesan melainkan pada kepribadian nabi. Kedua hal ini akan mengkarakterisasikan apakah nabi yang bernubuat nabi palsu atau nabi "tenanan-istilah Jawa, meski bukan yang halus". Dalam PB, para rasul berbicara karena menyampaikan pesan dan menerima panggilan. Jadi, legalitas bicaranya berdasarkan pesan yang diterima dan ditandai oleh kepribadian yang sejalan (konon dalam PL, ada sekolah nabi; untung pengalaman dan tradisi ini tidak diteruskan, saya sulit mwmbayangkannya jika ada). Bagaimana dengan sekarang